![]() |
Yudha Johansyah bersama Bobby Nasution. Sejak awal Yudha sudah diplot sebagai Dewas PDAM Tirtanadi sebagai imbalan atas jasanya sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Bobby pada Pilkada 2024 lalu. |
Mereka adalah Yudha Johansyah dan Andi Atmoko H Panggabean. Keduanya dinyatakan meraih nilai terbaik pertama dan kedua, mengalahkan 10 nama unggulan lainnya.
Dua nama di atas dilengkapi pula dengan peraih posisi ketiga, yakni Tetty Mahyuni, mantan Kepala Divisi SDM Perumda Tirtanadi. Namun kehadiran Tetty dipastikan hanya sebagai pelengkap, sebab sesuai peraturan harus ada tiga kandidat yang diajukan ke gubernur. Selanjutnya gubernur yang akan memilih dua nama untuk dilantik sebagai Dewas.
Dengan demikian, Yudha Johansyah dan Andi Atmoko H Panggabean bisa dikatakan bakal mulus melangkah sebagai Dewas Tirtanadi lima tahun ke depan.
Terpilihnya kedua nama itu sesuai dengan janji Bobby yang akan menempatkan para pendukungnya untuk menduduki sejumlah jabatan strategis di berbagai badan usaha milik Pemerintah provinsi.
Yudha Johansyah merupakan politisi Demokrat pendukung pasangan Bobby-Surya dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris DPD Demokrat Sumut. Pada Pemilu Legislatif 2024, Yudha sempat bersaing merebut kursi DPRD Provinsi dari daerah pemilihan Sumut 2, tapi gagal karena perolehan suaranya tidak mencukupi.
Secara personal, Yudha memang kurang dikenal para pemilih Sumut karena sejatinya ia berasal dari Aceh. Yudha adalah putra dari Mayjen TNI (purn) Djali Yusuf, mantan Pangdam Iskandar Muda.
Saat ayahnya masih memiliki pengaruh kuat di Aceh, Yudha sempat merintis karir di kampung halamannya untuk bertarung merebut kursi calon anggota legislative Aceh.
Tapi langkahnya tersendat karena masyarakat Aceh kala itu tidak menyukai hal-hal yang berbau TNI. Mereka lebih suka memilih kandidat dari partai lokal.
Gagal di Aceh, Yudha berpindah merintis karir di Sumatera Utara. Berkat hubungan baik ayahnya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Yudha Johansyah dititipkan untuk menjabat sebagai Sekretaris DPD Demokrat Sumut.
Sayangnya, langkahnya membawa bendera Demokrat untuk meraih kursi di DPRD Sumut juga gagal. Perolehan suaranya jauh dari mencukupi karena sosoknya kurang dikenal masyarakat.
Gagal merebut kursi legislatif, Yudha memutuskan merapat sebagai bagian dari tim sukses pasangan Bobby Nasution-Surya di Pilkada Gubernur 2024 . Kebetulan partainya merupakan salah satu pendukung pasangan itu.
Yudha menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan. Jabatan itu yang kemudian membawanya semakin dekat dengan Bobby.
Sebagai imbalannya, Bobby berjanji akan memberikan posisi Dewas PDAM Tirtanadi kepada Yudha.
Untuk memuluskan langkah itu, Yudha harus rela mengundurkan diri pengurus DPD Demokrat Sumut. Sebab sesuai aturan, Dewas Tirtanadi tidak boleh diisi oleh orang dari partai.
Meski demikian, Yudha berjanji suatu saat nanti akan kembali bergabung ke partai itu. Ia mengaku hanya pamit sebentar karena mendapat tugas dari Bobby.
“Saya pamit sebentar, tapi hati saya tetap di Demokrat,” katanya saat menyampaikan pengundurkan diri di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut.
Tidak berbeda dengan Yudha, Andi Atmoko H Panggabean juga bagian penting dari tim sukses kampanye Bobby-Surya di Pilkada yang lalu. Andi Atmoko adalah kader sejati Partai Gerindra, walau ia tidak terdaftar sebagai pengurus.
Nama Andi cukup lama berkibar di jajaran pengusaha Sumut. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Real Estat Indonesia (REI) Sumut masa bakti 2021-2024 dan sebagai pengurus di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumut.
Lantas pada Pilkada Gubernur 2024, Andi Atmoko H Panggabean all out mendukung pasangan Bobby-Surya. Sebagai imbalan dari kerja kerasnya itu, Andi Atmoko juga dijanjikan duduk sebagai Dewas Tirtanadi.
Scenario Bobby untuk menempatkan kedua nama itu sebagai Dewas tidak banyak diketahui masyarakat. Sehingga ketika Pemprov Sumut mengumumkan adanya seleksi untuk menjaring dua pejabat Dewas PDAM Tirtanadi, sejumlah akademisi dan para ahli berbondong ikut melamar.
Di tahap awal, ada sekitar 23 nama yang mendaftar. Setelah seleksi tahap kedua, tinggal 13 nama. Dan sekarang di tahap akhir, tersisa tiga nama. Pekan depan Bobby akan memilih dua dari tiga nama itu. Sudah tentu nama Yudha dan Andi Atmoko yang bakal dipilih.
Sejak awal Kajianberita.com sudah mencium ada yang tidak sehat dari proses seleksi tersebut. Hal itu terlihat dari perlakuan istimewa yang diberikan kepada Yudha dan Andi Atmoko. Padahal kedua sosok ini tidak paham dengan seluk beluk bisnis dan teknologi air. Namun mereka tetap diprioritaskan untuk menang.
Sementara para kandidat lainnya umumnya punya pengetahuan luas di bidang teknologi dan sistem air minum. Bahkan di antara 13 kandidat yang lolos seleksi tahap kedua, sebagian di antaranya mantan pejabat PDAM Tirtanadi. Ada pula sejumlah akademisi dari berbagai kampus di Sumut.
Tapi semua nama itu tersingkir oleh dua politisi yang dekat dengan penguasa. Dengan kata lain, mereka hanya menghabiskan energi untuk sesuai yang tidak mungkin mereka raih.
Hasil seleksi akhir membuktikan bahwa posisi Dewas Tirtanadi adalah milik para tim sukses Bobby. Nanti pun, jika ada seleksi untuk jabatan BUMD lainnya, tim sukses tetap akan jadi prioritas.
Jadi jangan berharap ada seleksi yang bersifat objektif di Sumut ini. Habis energi kalian untuk ikut bersaing, sebab semua sudah diatur. Seleksinya hanya ecek-ecek…!***