Sejumlah siswa sekolah Staf dan Kepemimpinan (Sespimmen)
POlri berkunjung ke rumah mantan Presiden Joko Widodo di Solo pada 17 April lalu.
Para siswa Sespimmen itu adalah perwira menengah Polri yang akan mengikuti Pendidikan
khusus untuk bisa menjadi perwira tinggi. Pertemuan itu langsung saja
mengundang perhatian public sebab dianggap sangat aneh.Jokowi bersama calon perwira tingga Polri
Betapa tidak, Jokowi sudah pensiun dari presiden. Lantas untuk apa para perwira itu berkunjung ke Jokowi. Tak heran jika pertemuan itu langsung dikait-kait dengan situasi politik masa lalu dan masa datang.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, kehadiran peserta Sespimmen ke kediaman Joko Widodo (Jokowi) membuat dugaan bahwa cawe-cawe Presiden ketujuh RI pada Pilpres dan Pilkada 2024 memang benar terjadi.
Dia berkata demikian demi menganalisis langkah peserta Sespimmen yang menghadap ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
"Rombongan Sespimmen ini bisa mengembalikan ingatan publik soal wacana keterlibatan polisi di PIlkada dan Pemilu era Jokowi, bisa jadi dugaan Jokowi lakukan intervensi benar adanya," kata dia melalui layanan pesan, Senin (21/4).
Untuk Pilpres, Jokowi terlibat karena anaknya Gibran ikut bersaing dalam pemilihan berpasangan dengan Prabowo. Meski dihujat di sana sini karena melanggar etika, namun Jokowi tidak mau peduli. Ia tetap mendorong anaknya maju merebut kekuasaan.
Di Pilkada, Jokowi punya banyak kepentingan. Selain mendorong menantunya Bobby Nasution menang pada Pilkada Gubernur di Sumut, Jokowi juga menjagokan sejumlah kepala daerah yang didukungnya. Termasuk di PIlkada Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Semua yang didukung Jokowi meraih kemenangan mutlak. Dengan kemenangan itu, tak heran jika Jokowi masih terus merasa berkuasa. Apalagi ia telah berhasil menempatkan sejumlah orang-orangnya di kabinet.
Polri menjadi senjata utama bagi Jokowi untuk memenangkan unggulannya pada Pilkada dan Pilpres yang lalu. Jaringan Polda terus bergerak. Bahkan di Sumut, permainan Polda untuk memenangkan Bobby Nasution begitu kentara dari beberapa pertemuan yang berlangsung di masyarakat.
Pengaruh Jokowi di jajarangan kepolisian sangat kuat sebab Kapolri yang menjabat saat ini merupakan sosok yang dipromosikannya. Ia pula yang berhasil mendorong agar Wakapolri Agus Andrianto duduk sebagai menteri.
Tak heran jika di mata perwira Polri, sosok Jokowi adalah pemimpin tertinggi. Jokowi pun masih menunjukkan kekuasaannya di jajaran kabinet.
Hal ini yang memunculkan anggapan kalau system Pemerintahan sekarang tak ubahnya memiliki matahari kembar. Ada Probowo sebagai presiden formal, dan ada Jokowi yang berada di belakangnya. Matahari kembar ini sangat berbahaya dalam pemerintahan karena bisa merusak system.
Dedi Kurnia Syah mengatakan, Jokowi seharusnya tidak mudah menerima Sespimmen karena berpotensi memunculkan anggapan lain secara politik. Misalnya, kata Dedi, kehadiran Sespimmen ke kediaman Jokowi menurunkan wibawa Prabowo Subianto sebabai Presiden RI.
"Kondisi ini seharusnya tidak terus dilakukan Jokowi, selain bisa menurunkan wibawa Presiden Prabowo, juga bisa dianggap pemerintah masih dibayang-bayangi kekuasaan Jokowi," kata dia.
Sejauh ini belum ada reaksi Prabowo terkait sikap Jokowi yang terus menunjukkan kuasanya. Namun beberapa sumber di istana menyebut, pada dasarnya Prabowo mulai resah. Ia mulai merasa disepelekan.
Apalagi ada semjulah Menteri yang mengaku bahwa Jokowi adalah bos mereka. Jika Jokowi terus bersikap merasa berkuasa, bukan tidak mungkin situasinya akan berubah. **