Terungkap, Asiang Pemilik Jet Pribadi yang Dipakai Bobby Nasution Dapat Proyek Besar dari Pemko

Sebarkan:

Suasana dengar pendapat antara Komisi III DPRD Medan dengan Manajemen PUD Pasar Kota Medan pada 11 Maret 2023
Masih ingat kasus gratifikasi pemakaian pesawat jet pribadi oleh Bobby Nasution dan keluarganya yang diadukan ke KPK beberapa waktu lalu? Pemilik pesawat itu adalah Asiang alias Rusli Ali. Nama Asiang kini kembali jadi sorotan setelah ia dikabarkan mendapatkan proyek besar dari Pemko Medan, yakni revitalisasi pusat pasar bernilai ratusan miliar.

Mencuatnya nama Asiang sebagai pimpinan proyek tersebut diungkap langsung oleh Direktur Keuangan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan Fernando Napitupulu saat berlangsung dengar pendapat antara manajemen PUD Pasar dengan Komisi III DPRD Medan pada Selasa (11/3/2025).

Bermula saat salah seorang anggota DPRD, Doli Indra Rangkuti bertanya soal nasib Pusat Pasar Medan pasca kebakaran Desember 2024. Lalu dengan lugas Fernando mengatakan bahwa pembangunan pusat pasar yang berlokasi di kawasan Sambu yang merupakan inti Kota Medan itu akan segera dikerjakan.

“Proyek itu ditangani oleh PT Medan Megah Development (MMD), Perusahaan yang dimiliki oleh Asiang,” kata Fernando.

Pernyataan itu dibenarkan pula oleh Direktur Operasional PUD Pasar Kota Medan, Ismail Pardede yang ikut hadir saat dengar pendapat tersebut.

Fernando menjelaskan, di kawasan Pusat Pasar itu terdapat tiga zona dengan nilai asset cukup besar. Zona A dan B merupakan pusat perdagangan modern di mana salah satunya berdiri sebuah mall yang dinamakan Medan Mall. Sedangkan Zona C merupakan lokasi para pedagang tradisional. Semua zona itu milik Pemko Medan dan PUD Pasat Kota Medan.

Anehnya, Fernando tidak menjelaskan bagaimana proses tender proyek itu berjalan sehingga Asiang diputuskan sebagai  pemenangnya.  Ia hanya tahu bahwa Pemko Medan sudah memberikan proyek itu kepada Asiang. Bobby Nasution selaku Walikota saat itu adalah pembuat keputusan tersebut.

Nama Asiang sendiri tentu sudah tidak asing lagi bagi warga Sumut. Selain dikenal sebagai pengusaha kaya raya, namanya juga kerap dikait-kaitkan dengan bisnis judi.

Asiang adalah pemilik pesawat jet pribadi jenis Embraer Legacy 650 dengan nomor ekor VP-CLL yang digunakan Bobby Nasution beserta keluarganya  saat bepergian ke Solo pada Februari 2023.

Kasus penggunaan pesawat pribadi itu sebenarnya sudah berkali-kali dibongkar di tingkat nasional karena diyakini sebagai bentuk korupsi gratifikasi.

Kala itu memang belum terungkap bargaining apa yang terjalin antara Bobby Nasution dan Asiang. Kabar yang mencuat adalah, aktivitas politik Bobby selama ini banyak mendapat dukungan dari Asiang. Bahkan ketika Bobby pertama kali terjun ke politik untuk bersaing pada Pilkada Kota Medan 2020, Asiang adalah salah satu pendukung utamanya.

Dengan terbongkarnya rencana proyek revitalisasi Pusat Pasar itu, secara tidak langsung membuat gratifikasi penggunaan pesawat jet pribadi itu kian terang benderang.

Momen saat Bobby Nasution dan keluarganya menggunakan pesawat pribadi milik Asiang pada Februari 2023. Pesawat berangkat dari Lanud Soewondo Medan terbang menuju Solo.
Berdasarkan Undang-undang  Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 Tahun 2001, gratifikasi adalah bagian dari korupsi. Gratifikasi yang dimaksud di sini merupakan pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

Sejal awal public sebenarnya sudah mencurigai bahwa penggunaan pesawat jet pribadi oleh keluarga Bobby Nasution itu merupakan bentuk korupsi. Oleh karena itu pengaduan ke KPK telah berkali-kali disampaikan berbagai  organisasi masyarakat.

Kasus gratifikasi pesawat itu juga kerap menjadi topik pembahasan dalam talkshow di televisi. Hubungan antara Bobby dan Asiang telah dibongkar cukup mendalam.

Namun karena Bobby Nasution merupakan bagian dari keluarga Joko Widodo, KPK sama sekali tidak berani bertindak.  Sampai detik ini lembaga itu tidak pernah sekalipun memanggil Bobby Nasution terkait kasus gratifikasi itu.

Tidak bisa dibantah, semasa Joko Widodo menjabat presiden, KPK berada di bawah kendalinya sehingga lembaga anti rusuah itu kerap digunakan untuk menyerang musuh-musuh politik penguasa. Bahkan setelah Joko Widodo pensiun, pengaruhnya untuk menggiring KPK juga masih ada.

Jadi, meski kasus gratifikasi Bobby dalam penggunaan pesawat itu semakin terang benderang, jangan harap KPK akan bertindak.! Bisnis Asiang pun kian Berjaya karena ia bakal mendapat proyek besar dari Pemko Medan. **

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini