Tak Harus I’tikaf di Masjid, Cara Ini Pun Bisa Dilakukan untuk Meraih Lailatul Qadar

Sebarkan:

Ustad Adi Hidayat
Lailatul Qadar, malam penuh kemuliaan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, sering dikaitkan dengan ibadah i’tikaf di masjid. Namun Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, keutamaan Lailatul Qadar bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang sedang beriktikaf.

“Rahmat Allah itu luas. Jangan batasi hanya untuk yang i’tikaf saja,” ujar UAH dalam kajian jelang berbuka yang tayang di kanal YouTubenya, dikutip pada Senin (24/3/2025).

Ustaz Adi Hidayat mengawali jawabannya dengan mengisahkan seorang laki-laki yang pernah meminta agar hanya dirinya dan Nabi Muhammad SAW saja yang dirahmati. Namun Nabi menegaskan bahwa rahmat Allah tidak dibatasi hanya untuk segelintir orang, melainkan meliputi siapa saja yang tulus dan ikhlas dalam amalnya.

Tidak Bergantung Lokasi

UAH menjelaskan, tidak semua orang bisa i’tikaf karena berbagai kondisi. Misalnya, perempuan yang harus mengurus anak, atau istri yang wajib taat pada suami dan melaksanakan tugas rumah tangga.

“Kalau ada yang harus merawat anak, atau menaati suami—itu hukumnya wajib. Sedangkan i’tikaf itu sunnah. Maka ketika sunnah bertemu wajib, yang wajib didahulukan,” katanya.

Dengan demikian, meski tidak berada di masjid, seseorang tetap bisa mendapatkan Lailatul Qadar selama ia menghidupkan malam dengan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, salat malam, dan berdoa dengan niat yang ikhlas.

Teladan dari Keluarga Nabi

UAH juga mencontohkan bahwa istri-istri Nabi Muhammad SAW tidak selalu ikut i’tikaf di masjid. Namun Nabi tetap meminta mereka bangun di malam hari dan menghidupkan malam dengan ibadah.

“Yang penting itu menghidupkan malamnya. Maka ibu-ibu di rumah pun punya peluang besar mendapatkan Lailatul Qadar jika bangun malam dan beribadah,” jelasnya.

UAH menegaskan bahwa syarat utama mendapatkan Lailatul Qadar bukan terletak pada tempatnya, melainkan pada ketulusan dan usaha dalam menghidupkan malam-malam Ramadan.

“Malam Al-Qadar bisa didapat oleh siapa saja yang serius beribadah di 10 malam terakhir Ramadan, baik di masjid maupun di rumah,” pungkasnya. (ini)

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini