![]() |
Iskandar, pengusaha muda asal Bireuen, Aceh yang melahirkan perusahaan penerbangan baru di tingkat internasional, Indonesia Airlines. |
Bisnis penerbangan di Indonesia kedatangan tamu baru, yaitu Indonesia Airlines. Pemain baru ini akan memberikan layanan premium bagi siapa saja yang akan pergi ke luar negeri. Penerbangan ini dikelola oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan.
Meskipun berbasis di luar negeri, pendiri sekaligus CEO maskapai ini adalah seorang pengusaha muda asal Aceh bernama Iskandar. Saat ini, Iskandar, 42 tahun, juga menjabat sebagai CEO serta Ketua Eksekutif Calypte Holding.
Sebelum terjun ke bisnis penerbangan, Iskandar sempat bekerja sebagai bankir dan pengusaha di bidang energi. Dalam konsep bisnis barunya ini, Iskandar menawarkan layanan penerbangan yang menggabungkan kemewahan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (12/3/2025), Iskandar lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Ia menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, sebelum memulai karier profesionalnya. Kariernya dimulai di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca-tsunami.
Pada 2006, Iskandar bergabung dengan PLN dan bekerja di sektor energi hingga 2009. Namun, ia kemudian mencoba peruntungannya di dunia perbankan dan asuransi, yang membuka jalannya menuju dunia bisnis.
Berbekal pengalamannya berinteraksi dengan berbagai nasabah di sektor energi, ia akhirnya memutuskan merintis usaha sendiri. Keputusan besar itu terjadi pada 2015, ketika ia keluar dari dunia perbankan untuk mengembangkan proyek energi dengan menggandeng investor internasional.
Saat pandemi Covid-19 melanda, Iskandar menghadapi tantangan besar. Namun, justru dalam situasi sulit itu ia melihat peluang dan, bersama seorang mitra dari Singapura, mendirikan Calypte Holding Pte. Ltd. pada 2022.
Sementara perusahaan Iskandar yakni Calypte Holding berkembang pesat dengan tiga pilar bisnis utama yaitu energi terbarukan, pertanian dan penerbangan. Di sektor penerbangan, Calypte awalnya memperkenalkan Royal Jeumpa Airlines, yang dijadwalkan mengudara pada Februari 2025. Namun, tidak lama setelah itu, perusahaan meluncurkan proyek yang lebih besar, yaitu Indonesia Airlines.
Kategori Maskapai Premium
Indonesia Airlines dirancang sebagai maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium. Dalam pernyataan resminya, Iskandar menegaskan bahwa maskapai ini menawarkan pengalaman mewah seperti jet pribadi dalam penerbangan komersial.
Maskapai ini akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan fokus utama pada penerbangan internasional.
Untuk tahap awal, mereka akan mengoperasikan 20 armada pesawat, yang terdiri dari 10 unit pesawat narrow-body, seperti Airbus A321neo atau A321LR dan 10 unit pesawat wide-body, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.
Saat ini Indonesia Airlines sedang mengurus persoalan izin operasional di Indonesia. Diharapkan masalah perizinan ini akan selesai bulan ini sehingga diperkirakan April 2025 perusahaan ini sudah bisa melayakni penumpang untuk penerbangan internasional. **