![]() |
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang akan disidang di pengadilan tindak Pidana Korupsi besok Jumat (14/3/2025) didampingi salah satu pengacara senior Maqdir Ismail |
Secara mengejutkan mantan Febri Diansyah yang dulu pernah ikut terlibat menangani kasus korupsi Harun Masiku, ikut bergabung sebagai anggota tim pengacara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang akan disidang pada Jumat 14 Maret2025. Kehadiran sosok Febri membuat KPK mulai was-was, sebab Febri tahu betul dinamika politik yang muncul dalam kasus itu.
Tidak heran jika para penyidik KPK mulai kuatir, sebab pembelaan yang disampaikan dalam kasus Haston nanti bukan tidak mungkin akan membongkar persoalan internal yang ada di tubuh KPK. Maka itu, sejumlah penyidik KPK bersiap-siap mengambil langkah lain.
Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap termasuk yang turut kecewa dengan langkah Febri Diansyah yang memilih jadi pengacara Hasto Kristiyanto.
"Walau sedikit kecewa namun ambil, positifnya saja bahwa dengan masuknya sebagai tim pengacara Hasto akan membuat kasus ini semakin terang benderang,” ujar Yudi dalam keterangan pers yang diterima Kajianberita.com, Kamis (13/3/2025).
Kehadiran Febri sebagai pengacara Hasto juga mendapat kecaman dari berbagai pihak karena dianggap bisa membongkar persoalan internal KPK. Oleh karena itu sempat muncul desakan agar ia mundur dari pengacara Hasto.
Namun Febri tetap tidak mau mundur. "Hak hanya sebagai pengacara untuk membela klien. Jadi ya percuma saja menyuruh saya mundur," katanya menekankan.
Apalagi, bukan sekali ini saja Febri menangani kasus besar. Sebelumnya ia pernah memegang perkara korupsi Syarul Yasin Limpo, mantan Menteri Pertanian yang juga ditangani KPK dan juga kasus Ferdy Sambo.
Tidak terbantahkan lagi, Febri memang sosok yang sangat tahu banyak fakta kasus Harun Masiku dan Hasto, sebab saat kasus ini mencuat pada tahun 2020, saat itu Febri masih menjabat sebagai Jubir di KPK. Berbagai kebusukan dan manipulasi dalam kasus itu pasti sangat ia pahami.
Sebagai jubir saat itu, tentu Febri selalu mendapatkan update dari penyidik atau pimpinan KPK terkait masalah tersebut. Jangan heran kalau sekarang statemen-statemen Febri kerap menyerang KPK sebab ia tahu betul kebusukan yang ada di lembaga itu sehingga KPK dijadikan hanya untuk meredam musuh penguasa.
Sementara kasus-kasus yang terkait dengan keluarga Jokowi tidak akan pernah disentuh KPK karena KPK tunduk kepada Jokowi.
Lihat saja bagaimana KPK sampai Sekarang bungkam terhadap kasus korupsi Bobby Nasution yang berkasnya sudah banyak disampaikan ke lembaga itu. Bahkan nama Bobby sudah berkali-kali disebut dalam persidangan terkait korupsi tambang nikel di Maluku Utara.
Sayangnya, dengan berbagai alasan KPK mengaku belum punya cukup data untuk memeriksa Bobby. Alasan seperti ini jelas mengada-ngada untuk menutupi rasa takut KPK terhadap tekanan penguasa.
Dengan masuknya Febri sebagai pengacara Hasto, daftar pembela Sekjen PDIP itu semakin banyak. Tercatat 17 kantor pengacara turut membelanya, termasuk dua pengacara senior, Todung M. Lubis dan Maqdir Ismail .
Deretan Pengacara Pembela Hasto
- Todung M. Lubis
- Maqdir Ismail
- Ronny B. Talapessy
- Amran Hanis
- Febri Diansyah
- A. Patramijaya
- Erna Ratnaningsih
- Johannes Oberlin
- Alvon Kurnia Palma
- Rasyid Ridho
- Duke Arie
- Abdul Rohman
- Triwiyono Susilo
- Willy Pangaribuan
- Bobby Rahman Manulu
- Rory Sagala
- Annisa Eka Fitria Ismail