![]() |
Bobby saat berkunjung ke Nias Minggu (9/3/2025) dan menebar janji kepada masyarakar |
“Pembangunan akan kita mulai dalam tahun ini juga,” katanya kepada sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.
Biaya untuk pembangunan jembatan diperkirakan membutuhkan anggaran Rp40 miliar, sedangkan pembangunan jalan dari Simpang Miga sampai Sirombu kurang lebih 60 kilometer membutuhkan dana Rp350 miliar.
Bobby berjanji semua proyek itu akan selesai dalam waktu sekitar sembilan bulan.
Warga Nias Barat tentu saja bersuka cita mendengarkan janji itu. Namun warga setempat perlu mengantisipasi, sebab Bobby juga banyak menebar janji di berbagai daerah.
Bahkan saat menjabat walikota Medan, ia berjanji macam-macam. Hasilnya, sampai hari ini banyak janji itu hanya tinggal janji.
Misalnya saja, Bobby pernah berjanji akan mengatasi masalah banjir yang kerap melanda kecamatan Medan Utara. Sebagai upaya mengatasi bencana itu, Bobby akan membangun tanggul melalui kolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Saya akan bangun tanggul berbiaya Rp1,6 triliun di Medan Utara. Langkah itu saya yakin akan efektif mengatasi banjir,” katanya dalam sebuah pertemuan dengan tokoh masyarakat Medan Utara pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Bobby juga berjanji akan melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir. Ia pun pernah berjanji akan memindahkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Deli agar normalisasi bisa dilakukan.
Namun apa yang terjadi? Bobby seakan lupa dengan semua janjinya itu. Jangankan membangun tanggul, malah ancaman banjir semakin menghantui warga Medan Utara.
Janji Bobby yang lain adalah membangun Islamic Center di Kecamatan Medan Labuhan. Janjinya proyek itu akan selesai 2024, nyatanya sampai sekarang nasibnya masih belum jelas.
Padahal sudah tersedia anggaran Rp 99,7 miliar untuk proyek itu. Kini menjadi tugas Walikota Medan yang baru, Rico Waas, untuk menuntaskan proyek itu.
Begitu juga janji Bobby untuk membangun ulang Stadion Teladan yang memakan biaya hingga Rp 510 miliar dari anggaran APBD Kota Medan dan APBN.
Awalnya Bobby mengumumkan kalau proyek itu akan selesai pada penghujung 2023. Namun semua itu hanya omong kosong.
Lalu ia merevisi janji kalau pembangunan Stadion Teladan akan selesai pada Oktober 2024. Itupun tidak bisa ditepati. Belakangan ia berjanji akan selesai pada Januari 2025, lagi-lagi omong kosong.
Dan akhirnya Kementeran PUPR kemudian merevisi janji itu dengan menegaskan bahwa proyek revitalisasi Stadion Teladan diperkirakan selesai pada Juni 2025. Lagi-lagi tugas Walikota Medan yang baru untuk melanjutkan proyek itu.
Proyek revitalisasi lapangan Merdeka juga tidak lepas dari masalah. Meski sudah selesai, tapi kerusakan muncul di sana- sini. Bahkan seminggu setelah diresmikan Bobby, lapangan merdeka kembali harus ditutup karena banyaknya kerusakan.
Belum lagi masalah amdal yang kurang diperhitungkan, sehingga ada potensi proyek Lapangan Merdeka yang baru menjadi sasaran genangan air manakala banjir membasahi Kota Medan.
Satu lagi, ada janji Bobby yang paling fenomenal, yakni membebaskan warga Medan dari iuran BPJS. Sejak awal banyak yang memperkirakan bahwa janji ini tidak mungkin bisa dipenuhinya karena APBD Kota Medan tidak akan mampu. Tapi Bobby mengaku sudah melakukan kalkuasi yang matang.
Belakangan Bobby mengaku bangga sebab Kota Medan mendapat penghargaan Universal Health Coverage (UHC). Tapi harus dipahami, itu bukanlah janji Bobby yang sebenarnya.
Universal Health Coverage adalah program layanan kesehatan di mana sebagian besar warga Medan harus membayar sendiri iuran BPJS nya.
Sedangkan Bobby kala itu berjanji kalau semua warga Medan akan bebas iuran BPJS. Janji dan UHC itu kerap menjadi alat manipulasi seakan Bobby telah menepati janji kampanyenya selama ini.
Sekarang, giliran warga Nias Barat yang menjadi sasaran janji Bobby Nasution. Nias Barat bukan satu-satunya wilayah yang mendapat janji manis dari Bobby.
Sebelumnya ia pun pernah menebar janji akan berkantor selama tiga bulan di Tapanuli bagian Selatan manakala terpilih sebagai gubernur. Kini saatnya rakyat akan menunggu janji Bobby! ***