Bobby Berjanji Cairkan Bonus bagi Atlit PON Sumut Pekan Depan, Awas Dibohongi lagi..!

Sebarkan:
Gubernur Sumut Bobby Nasution berjanji akan mencairkan bonus bagi atlit PON Sumut 2024 pekan depan

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution melalui pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut berjanji segera mencairkan bonus untuk atlet yang meraih prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Bobby menegaskan, pemberian bonus itu akan diselesaikan minggu depan.

“Kami akan selesaikan untuk bonus atlet. Minggu depan bonus kita berikan,” ujar Bobby Nasution kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).

Sebelumnya, akun Instagram Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dibanjiri komentar dari netizen yang menanyakan kapan bonus untuk atlet PON tersebut dicairkan. Komentar-komentar tersebut muncul pada postingan di mana Bobby Nasution menerima audiensi dengan perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara.

Salah satu komentar yang muncul dari akun @okky.tan, yang mengaku sebagai atlet peraih medali PON, menyoroti hingga kini bonus yang dijanjikan belum juga diterima.

“Mohon izin Pak Gubernur, dengan segala kerendahan hati, kami mohon agar bonus bagi atlet yang menyumbang medali saat PON Sumut-Aceh dapat segera disalurkan, sementara provinsi lain sudah memberikan bonus mereka,” ucap @okky.tan.

Wajar saja para atlit Sumut mempertanyakan bonus ini sebab sejak awal Pemerintah provinsi Sumut sudah berjanji akan memberikan imbalan bagi setiap atlit yang berprestasi. Saat masih di bawah pimpinan Pj Gubernur, Agus Fatoni  janji ini sudah berkali-kali disampaikan.

Agus mengatakan bahwa bonus bagi atlit berprestasi di PON 2024 akan lebih besar dibanding PON Papua 2021. Sebagai gambaran, di masa kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayad, setiap atlit peraih emas di PON Papua mendapatkan bonus Rp 250 juta, sedangkan peraih perak sebesar Rp 125 juta dan peraih medali perunggu Rp 100 juta.

Menariknya, Edy Rahmayadi langsung memberikan bonus itu tidak lama setelah para atlit Sumut kembali dari Papua sehingga semuanya merasa puas. Edy memang terkenal sangat peduli dengan nasib para atlit daerah. Ia mengalokasikan anggaran Rp11,1 miliar untuk bonus para atlit Sumut berprestasi yang berlaga di event itu.

Sementara pada PON 2024 di Aceh- Sumut, Pj Gubernur Agus Fatoni pernah berjanji akan memberikan bonus lebih besar lagi. Ia mengatakan,  setiap atlit peraih emas di PON Sumut akan mendapatkan bonus Rp350 juta, peraih perak Rp200 juta dan peraih medali perunggu Rp 150 juta.

Nyatanya, janji itu hanya omong kosong. Betapa tidak, sudah lima bulan berlalu, Agus Fatoni tidak kunjung menepati janjinya. Saat ia mengakhiri jabatannya pada 20 Februari lalu, masalah ini kembali dipertanyaan para atlit dan pengurus KONI Sumut.

Kala itu Agus Fatoni mengatakan kalau bonus untuk atlit Sumut akan diberikan oleh gubernur yang baru, Bobby Nasution. Pencairan segera dilakukan pada akhir Februari 2025.

Nyatanya, janji itu pun hanya omong kosong belaka. Sudah memasuki minggu kedua Maret 2025, Bobby tidak juga membuktikan janjinya. Perilaku Agus Fatoni sepertinya tidak berbeda dengan Bobby , hanya bisa berjanji dan berjanji.

Sampai akhirnya sejumlah atlit mulai berani mempertanyakan masalah ini kepada Bobby, “ Pak, kapan bonus untuk kami dicairkan..!” ujar para atlit itu.

Bobby tak kuasa untuk menghindari dari pertanyaan itu. Akhirnya ia menegaskan akan mencairkan bonus bagi atlit berprestasi Sumut pada pekan depan, atau sebelum 22 Maret 2025.

Kini para atlit Sumut berharap agar janji itu bisa segera dipenuhi. Meski demikian, mereka tetap was-was, sebab ucapan Bobby tidak sepenuhnya bisa dipercaya mengingat ia juga kerap memberi janji manis seperti itu kepada masyarakat. Maka itu, semua warga seharusnya memantau perilaku Bobby Nasution agar ia mau menetapi janji.

Sumut sebagai tuan rumah merupakan wilayah yang paling telad mencairkan bonus bagi para atlitnya. Sebagai gambaran, atlit DKI Jakata, atlit Jawa Barat  dan atlit dari provinsi lainnya sudah memberikan bonus tidak lama setelah PON 2024 berakhir.

Di Jakarta dan Jawa Barat misalnya, atlit peraih emas mendapatkan bonus Rp500 juta, peraih perak Rp 250 juta dan peraih medali perunggu Rp 125 juta. Besarnya bonus itu membuat atlit atletik DKI Jakarta, seperti  Odekta Naibaho merasa sangat dihargai.

Odekta berhasil meraih tiga medali emas di cabang lari 5.000 meter, 10.000 meter dan marathon 42 km pada PON lalu. Dengan demikian ia berhasil mendapatkan bonus Rp1,5 miliar. Penghargaan seperti ini tentu saja membuat Odekta semakin giat berlatih.

Tapi di Sumut, yang ada hanya janji dan janji. Padahal para atlit sudah mengukir prestasi yang cukup membanggakan pada PON yang 2024 lalu.

Sumut berada pada rangking empat dengan 79 emas, 59 perak dan 116 perunggu. Bobby mestinya bisa menghargai perjuangan atlit ini dengan menepati janjinya. ***


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini