Untuk pertama kalinya, dua kelompok pemuda asal Sumatera Utara (Sumut) dan Maluku Utara ( Malut) bersatu padu melakukan aksi demo di depan kantor KPK Jakarta pada Jumat (17/1/2025). Mereka menuntut agar KPK segera menahan Bobby Nasution, istrinya Kahiyang Ayu, dan juga Samuel KLP Nabahan karena ketiganya terlibat dalam korupsi tambang di Halmahera.
Nama Bobby Nasution dan Samuel LP Nababan sebenarnya sudah berkali-kali diadukan ke KPK dalam kasus korupsi tersebut. Namun karena pengaruh Joko Widodo masih sangat kuat di KPK, sehingga Bobby Nasution selaku menantu mantan presiden itu tak tersentuh.
KPK sama sekali tidak berkutik manakala berhadapan dengan keluarga Jokowi. Sudah menjadi rahasia umum kalau KPK selama ini selalu berada di bawah kendali penguasa, khususnya di masa pemerintahan Presiden Jokowi (2014-2024).
Sejauh ini KPK baru berani melakukan pemanggilan terhadap Samuel LP Nabahan. Itupun telah dua kali ditolak Samuel. Surat pemanggilan KPK itu seakan tidak berarti apa-apa. Bahkan kabarnya Samuel membuang surat panggilan itu ke tong sampah.
Anehnya, KPK tidak berani melakukan pemanggilan paksa seperti yang mereka lakukan kepada pihak lain.
Tampak jelas kalau KPK juga takut terhadap Samuel Nababan. Bisa dipahami, sebab sosok pengusaha ini merupakan sahabat dekat Bobby Nasution. Samuel disebut-sebut terlibat aktif dalam mengelola usaha pertambangan milik Bobby Nasution yang ada di Maluku Utara.
Pada Pilkada Walikota Medan 2020 dan Pilkada Gubernur Sumut 2024, Samuel adalah salah satu pimpinan relawan pendukung Bobby Nasution. Samuel membawahi sejumlah buzzer dan tim sukses ang bergerak menyebarkan money politic kepada para pemilih suara di berbagai daerah.
Sosok Samuel tidak banyak dikenal masyarakat luas di Sumut. Namun bagi orang-orang yang mengenal Bobby pasti tahu betapa pentingnya peran pengusaha ini dalam pengelolaan bisnis tambang Bobby Nasution.
Setelah itu tidak ada panggilan susulan, apalagi pemanggilan paksa.KPK sadar kalau Samuel pasti berada dalam perlindungan Bobby dan Jokowi.
Kalau saja Samuel dipaksa membongkar semua jaringan tambang milik Bobby dan Kahiyang yang ada di Malku Utara, masalahnya pasti akan berabe. Akan banyak informasi besar yang akan terbongkar. Termasuk kasus penyelundupan nikel yang sempat mencuat beberapa waktu lalu.
Kasus penyelundupan itu sebenarnya sudah dilaporkan sejumlah lembaga anti korupsi di KPK. Namun KPK tidak mampu menindaklanjuti karena sosok yang menjadi actor utama penyelundupan itu adalah Bobby Nasution.
Sikap takut KPK ini membuat kelompok pemuda Sumut dan Pemuda Maluku Utara sangat kecewa. Oleh karena itu, kedua kelompok pemuda ini bersatu untuk memaksa KPK segera bertindak menegakkan hukum. Jangan seperti ‘ayam sayur’ yang takut memeriksa orang-orang yang dekat dengan penguasa.
“Sebaiknya KPK segera memeriksa kembali Samuel Nababan. Bobby pun harus ditangkap karena ia adalah actor utama korupsi tambang di Maluku Utara. Namanya sudah berkali-kali disebut dipersidangan. Sangat aneh kalau KPK tidak menindaklanjuti kasus itu..!” kata Robin Pakpahan, aktivitas pemuda Sumut yang hadir pada aksi demo itu.
Hal senada disampaikan oleh David, aktivis pemuda asal Halmahera yang mengaku melihat langsung proses persidangan di Pengadilan Tipikor, Tertate, pada Oktober 2024 lalu.
Pada persidangan itu yang dihadirkan sebagai tersangka adalah Abdul Gani Kasuba (AGK), mantan Gubernur Maluku Utara. Selama dalam persidangan, AGK berkali-kali menyebut nama Bobby sebagai pemain utama dalam bisnis tambang illegal di Maluku Utara.
Nama Kahiyang juga ikut terseret karena beberapa lahan tambang lainnya menggunakan nama putri Jokowi ini. Lahan tambang yang dikelola anak dan menantu Jokowi itu lebih popular dinamakan Blok Medan.
Pada akhirnya AGK divonis 8 tahun penjara, namun Bobby yang berkali-kali disebut di persidangan sama sekali tidak pernah disentuh. Sebaliknya, KPK justru hanya berani memanggil Samuel Nababan karena mereka tahu kalau Samuel adalah tangan kanan Bobby di bisnis tambang itu.
Seruan tangkap Bobby Nasution kembali bergema di KPK |
Bobby Nasution juga tidak pernah membantah soal keterlibatannya dalam bisnis tambang di Maluku Utara. Apalagi fotonya bersama AGK sudah terpampang di berbagai media nasional.
Saat AGK masih menjabat gubernur Maluku Utara, Bobby pernah mengundangnya datang ke Medan untuk membahas pengelolaan tambang nikel di Maluku Utara.
Makanya Bobby merasa penyebutan namanya dalam korupsi tambang di Maluku Utara bukanlah hal mengejutkan. Ia tidak membantah apapun yang dibahas di persidangan itu. Kalaupun KPK mau memanggilnya dalam kasus korupsi itu, Bobby tidak takut.
“Saya siap saja. Kalau KPK memanggil, saya akan hormati,” kata Bobby kepada wartawan yang menanyainya soal masalah ini.
Malah ia menantang KPK untuk memanggilnya. Dan sampai saat ini KPK sama sekali tidak berani bertindak apapun terhadap walikota Medan ini. Jangankan memeriksa Bobby, memanggil paksa Samuel Nababan saja, teman dekat Bobby, KPK sama sekali tidak berani.
Sikap takut KPK ini yang membuat kelompok pemuda asal Sumut dan Maluku Utara marah besar. Hari ini, Jumat siang 17 Januari 2025, puluhan pemuda dari dua daerah ini bersatu menggebrak KPK. Mereka memaksa lembaga itu segera memeriksa dan menangkap Bobby Nasution, istrinya Kahiyang. dan juga Samuel Nababan.
Lalu bagaimana respon KPK? Seperti biasa, mereka hanya bisa berjanji dan berjanji.
Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto hanya bisa menebar janji |
Kapan? Tidak ada yang tahu. Mungkin KPK hanya akan memanggil Bobby, Kahiyang dan Samuel manakala dunia mendekati kiamat. Maka itu jangan berharap banyak KPK akan bertindak membongkar korupsi anggota keluarga dan kerabat dekat Jokowi.
Bahkan kasus grativikasi Bobby Nasution dalam kasus penggunaan pesawat jet pribadi milik raja judi Medan sama sekali tidak tersentuh. Mungkin jika Jokowi tidak ada, barulah KPK berani bertindak. Itulah gambaran betapa buruknya hukum di negeri ini. ***